SURABAYA (tribratanews.jatim.polri.go.id) – Peringatan Hari Juang Polri 2024 digelar di halaman Monumen Polri berlokasi di Jalan M Jasin Polisi Istimewa (Jalan Raya Darmo) Surabaya, Rabu (21/8/2024). Peringatan Hari Juang Polri ini juga dihibur oleh tarian kolosal mengisahkan peperangan polisi bersatu bersama rakyat di masa lalu melawan penjajah.
Pada kegiatan itu juga dihadiri antara lain Pejabat Utama Mabes Polri, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto, Forkopimda Jawa Timur, Mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Bimantaro dan Jenderel Pol (Purn) Dai Backtiar dan Jenderal Pol (Purn) Roesmanhadi serta Pejabat Utama Polda Jatim.
Berikut sejarah singkat pembentukan Polisi Juang Kemerdekaan adalah pada 21 Agustus 1945, polisi menyatakan kesetiaannya kepada negara Republik Indonesia dengan menyusun teks proklamasi polisi pada 21 Agustus 1945 oleh Inspektur Polisi kelas 1 Muhammad Yasin yang mengawali memimpin apel pagi di halaman Markas Polisi Istimewanya di Surabaya.
Saat pimpin upacara juga membacakan teks proklamasi yang diikuti oleh seluruh anggotanya. Kemudian memberikan perintah agar melaksanakan valenciaga untuk menunjukkan kekuatan dan kesiapan tempur menghadapi reaksi Jepang serta menempelkan pamlet proklamasi polisi pada peristiwa tersebut.
Hal itu merupakan momentum penting yang dapat memicu semangat anggota polisi untuk mendukung dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara melakukan peluncuran senjata yang di gudang senjata Jepang.
Lalu membagi-bagikan senjata kepada badan-badan perjuangan dan mengirim sebagian senjata ke wilayah lain untuk membantu perjuangan melakukan perlawanan terhadap kedatangan Sekutu sampai dengan terjadinya peristiwa 10 November 1945 serta terlibat dalam agresi militer Belanda pertama dan kedua peristiwa proklamasi polisi di Surabaya juga berpengaruh pada peristiwa perjuangan di beberapa daerah.
Daerah lain seperti Aceh dipelopori oleh Komisaris polisi melakukan perlawanan terhadap Jepang, di Sumatera Utara dipelopori oleh inspektur polisi satu maskadilan melakukan perlawanan pada saat agresi militer Belanda.
Sumatera Barat dipelopori oleh komisaris polisi Sulaiman Effendi melakukan pengibaran bendera merah putih Sulawesi dipelopori oleh komisaris polisi Lanto Daeng Pasewa melakukan perlawanan terhadap Jepang.
Di Jambi dipelopori oleh komisaris polisi Muhammad Insan menurunkan bendera Jepang dan mengibarkan bendera merah putih.
Di Palembang dipelopori oleh komisaris polisi mursodo melakukan perlawanan pada saat agresi militer Belanda. Di Jakarta juga melakukan penyebaran bendera merah putih. Di Jawa Barat melakukan perlawanan terhadap tentara sekutu. Yogyakarta pemisahan resolusi RT 11 melakukan perebutan senjata di kota Baru.
Peristiwa-peristiwa tersebut membuktikan bahwa polisi sangat berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, sehingga perlu dikenal dan diwujudkan dalam sebuah peristiwa sejarah dan pada 22 Januari 2024.
Sementara Kapori Jenderal polisi telah menerbitkan keputusan Kapolri nomor 95/I/2024 bahwa tanggal 21 Agustus ditetapkan sebagai Hari Juang Polri. (mbah)
Publisher By : BIDHUMAS POLDA JATIM